PSM Makassar Rayakan Gelar Juara Liga 1 2022/2023 di Pamekasan, Pelatih Madura United Angkat Bicara

Bolanusantara.com - Pelatih Caretaker Madura United, Rachmad Basuki angkat bicara usai PSM Makassar memastikan diri dan merayakan gelar juara di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan.

Telah diketahui, PSM Makassar telah memastikan gelar juara Liga 1 2022/2023 usai kalahkan Madura United dengan skor 1-3 pada, Jumat (31/3/2023) malam WIB di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan.

Pelatih Madura United, Rachmad Basuki mengaku memang kesulitan menghadapi PSM Makassar yang tampil apik bahkan unggul pada 10 menit awal.

"Pertandingan terasa berat bagi kami setelah PSM bikin dua gol di 10 menit babak pertama. Pemain coba respons, tetapi gagal cetak gol. Itu bikin susah kejar ketinggalan," ujar pelatih karteker Madura United, Rachmat Basuki.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ungkap Isi Surat Presiden FIFA yang Dibawa Ketum PSSI Erick Thohir

Rachmad Basuki mengungkapkan jika para pemain dari Madura United memang telat panas dalam menghadapi PSM Makassar, sehingga kecolongan dimenit awal.

"Kalau saya lihat sebetulnya setiap pemain kami punya perspektif masing-masing. Kami prediksi dan berspekulasi PSM akan main aman di sini. Kesalahan kami adalah terlambat panas saat PSM main efektif," ucapnya.

Lebih lanjut, Rachmad Basuki mengungkapkan jika PSM Makassar memang layak meraih gelar juara di Liga 1 2022/2023 karena tim berjuluk Juku Eja dianggap memiliki pertahanan yang kuat dan efektif dalam menyerang.

"Tetapi ini alasan mengapa mereka juara musim ini. Saya ucapkan selamat berhasil mengunci gelar di sini. Mereka pantas karena kuat bertahan dan efektif menyerang," imbuh Rakhmat.

Baca Juga: PSM Makassar Juara Liga 1 2022/2023, Bernardo Tavares: Berkat Perlakuan Buruk Wasit

Tak lupa, pelatih caretaker Madura United juga mengungkapkan jika PSM Makassar memiliki kekuatan dari pinggir lapangan yaitu sosok sang pelatih Bernardo Tavares.

"Secara keseluruhan bukan cuma kuat di dalam lapangan. Dari pinggir lapangan juga sangat kuat. Pelatih mereka di bench sangat pandai memainkan perang psikologi. Yang berhasil memenangkan perang itu adalah pemenangnya," pungkas Rachmad Basuki.

Follow kami di Google News buat dapetin update terbaru soal sepak bola Indonesia dan Luar Negeri. Cuma perlu klik di sini