PSTI Sayangkan Keputusan PT LIB dan PSSI yang Larang Suporter Tamu Menyaksikan Pertandingan Secara Langsung

Bolanusantara.com - Peraturan yang melarang suporter tamu untuk datang ke pertandingan tandang tampaknya menuai pro kontra. Salah satunya Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) yang menyayangkan kebijakan tersebut.

Seperti yang diketahui, PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengeluarkan peraturan yang melarang suporter tamu untuk mendukung tim kebanggaannya secara langsung.

Hal tersebut dilakukan karena Liga 1 musim 2023/2024 berada di tahun politik dan juga merupakan proses transaksi dalam rangka transformasi sepak bola Indonesia.

Baca Juga: Pemain Malaysia Calon Lawan Timnas Indonesia U23 di AFF U23 kembali Cetak Gol di Liga Islandia

Menurut Direktur Utama PT Lib, Ferry Paulus kebijakan yang ditetapkan merupakan langkah preventif agar tidak terjadi kerumunan massa mengingat telah masuk dalam tahun politik.

Selain itu, kebijakan pelarangan kehadiran suporter ke pertandingan tandang tim dukungannya juga telah disepakati oleh klub-klub Liga 1.

Mengetahui kebijakan tersebut, Ketua Umum PSTI, Ignatius Indro menilai bahwa larangan yang dikeluarkan oleh LIB dan PSSI tidak tepat dan secara tiba-tiba.

Baca Juga: Prediksi Skor dan Link Live Streaming PSM Makassar vs Bali United: Penentuan Wakil Indonesia

"Pelarangan suporter ini tiba-tiba, tidak ada edukasi. PSSI seperti melihat suporter adalah pihak yang bertindak brutal dan melakukan tindakan yang tidak tepat sehingga ada larangan tersebut," katanya kepada pewarta di Universitas 17 Agustus Jakarta, Jumat (9/6/2023).

Bukan hanya itu, Ignatius Indro juga menyesalkan tindakan yang diambil PSSI yang dianggap seolah-olah melemparkan tanggung jawab.

Ia menilai bahwa PSSI menyalahkan suporter dan menganggap sebagai biang kerusuhan.

Baca Juga: Arthur Irawan Beberkan Target Persik Kediri di Liga 1 2023-2024

"PSSI lempar tanggung jawab dan menyerahkan kesalahan kepada suporter dan menganggap suporter sebagai biang kerusuhan," imbuh Ignatius Indro.

Menurutnya, akan lebih baik jika PSSI sebagai induk sepak bola Indonesia mengambil langkah lain yang bisa meningkatkan kualitas para suporter.