Pasca Tragedi Kanjuruhan, Ini Sikap Manajemen Arema

- Minggu, 23 Oktober 2022 | 17:04 WIB
Gilang Widya Pramana, Presiden Arema (Arema)
Gilang Widya Pramana, Presiden Arema (Arema)

Bolanusantara.com - Manajemen Arema FC akhirnya menentukan sikap, pasca Tragedi Kanjuruhan, Malang. Tragedi di Stadion Kanjuruhan, terjadi setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10).

Manajemen Arema tak hanya tinggal diam setelah insiden di Stadion Kanjuruhan tersebut. Mereka membuka crisis center yang bertempat di Kandang Singa, Kantor Arema FC Jalan Mayjend Pandjaitan no 42 Kota Malang.

Crisis Center ini dibuka untuk membantu para Aremania yang menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan.

“Kami tidak tinggal diam, setelah menyelesaikan bantuan bagi seluruh korban baik yang meninggal, luka berat dan luka ringan, bahkan juga memberikan beasiswa bagi korban yatim piatu. Crisis center masih kami buka di Kandang Singa untuk Aremania yang menbutuhkan bantuan,” ungkap Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana.

 

Baca juga: Duel Uji Coba Timnas Indonesia U-20 Vs Turki U-19 Bakal Disiarkan Langsung

 

Tak hanya suporter, manajemen Arema juga membantu memulihkan mental para pemain Singo Edan. Terbaru, mereka menggunakan tenaga psikolog untuk memperbaiki mental pemain Arema.

“Selanjutnya kami membantu proses recovery fisik dan mental dari para pemain dan official yang sangat terpukul efek tragedi kanjuruhan. Tidak ada satu pun pemain yang tidak terpukul atas kejadian ini, tetapi kami harus bangkit dan pulih,” tambah Gilang.

Dari sisi hukum, Gilang Widya juga memastikan bahwa manajemen Arema FC berada di belakang para pemain dan suporter. Ia meminta kejadian di Kanjuruhan harus diusut tuntas.

 

Baca juga: Kenalan dengan Ivar Jenner Pemain FC Utrecht yang Siap Bela Timnas Indonesia U-20

 

“Kami juga menginginkan tragedi ini adalah yang terakhir di sepakbola Indonesia dan menjadi bahan intropeksi seluruh stakeholder sepakbola nasional, baik federasi, klub maupun suporter demi perbaikan pesepakbolaan Indonesia. Kami berdiri untuk pemain dan suporter, sehingga kami berharap tragedi Kanjuruhan ini bisa diusut secara tuntas oleh semua pemangku kebijakan. Tidak ada sepakbola yang melebihi nyawa,” tegas Gilang.

Halaman:

Editor: Alief Maulana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X