Anime Jepang Blue Lock Menjawab, Kenapa Banyak Pemain Asia Gagal di Eropa?

Bolanusantara.com - Fenomena baru sedang terjadi di sepak bola Indonesia. Pemain yang berkarier di Eropa beramai-ramai mudik untuk berkarier di Liga 1.

Pemain yang dimaksud adalah Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman. Seperti diketahui, dua penggawa Timnas Indonesia itu memang sudah lama berkarier di Benua Biru.

Egy tercatat sejak tahun 2018 sudah meniti karier di Eropa. Tim pertamanya saat itu adalah Lechia Gdansk.

Baca Juga: Waduh! Reaksi Kekecewaan Netizen Saat Tahu Witan Sulaeman Main di Liga 1 Indonesia

Setelah itu Egy berpindah-pindah klub tapi masih diseputaran Eropa. Pemain jebolan SKO Ragunan ini pernah bermain untuk FK Senica dan Zlate Moravce.

Keputusan Egy Maulana bergabung dengan Dewa United mengakhiri perjalanan kariernya di Eropa selama lima tahun.

Hal serupa juga dilakukan oleh Witan Sulaeman. Pemain sayap lincah Indonesia ini juga berkarier di Eropa sejak tahun 2021.

Witan Sulaeman resmi menjadi pemain Persija Jakarta (Persija)

Klub Eropa pertamanya adalah klub Serbia, Radnik Surdulica. Witan lalu berpindah ke Lechia Gdansk, FK Senica dan terakhir AS Trencin.

Namun kini keduanya memutuskan berkarier di Indonesia. Witan Sulaeman telah resmi menjadi pemain Persija Jakarta untuk 3,5 tahun ke depan.

Lantas kenapa para pemain Indonesia sulit bersaing di Eropa?

Egy Maulana Vikri ke Dewa United (Dewa United)

Ada hal yang menarik yang bisa dipelajari dari anime Jepang, Blue Lock. Anime ini bercerita tentang bagaimana Jepang memiliki program khusus membentuk pemain striker yang andal.

BlueLock sendiri merupakan buah hasil sang jenius, Jinpachi Ego. Dia memiliki karakter yang kuat sehingga bisa meyakinkan Federasi Sepak Bola Jepang kalau programnya akan berhasil.