Hamdan Hamedan Ungkap Alasan 3 Pemain Keturunan Grade A Minat Bela Timnas Indonesia tapi Belum Dinaturalisasi

Bolanusantara.com - Staf Ahli Kemenpora, Hamdan Hamedan ungkap alasan PSSI belum memproses naturalisasi tiga pemain keturunan Grade A yang sedang berkarier di Eropa.

Seperti yang diketahui bahwa saat ini PSSI dikabarkan tengah berburu pemain keturunan Grade A untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Beberapa nama pemain keturunan pun bermunculan dan mereka sangat ingin membela Timnas Indonesia, seperti Jordy Wehrmann (ADO Den Haag), Jay Idzes (Go Ahead Eagles) dan Ragnar Oratmangoen (FC Groningen).

Menanggapi hal itu, Hamdan mengaku bahwa memang terdapat banyak pemain diaspora yang berbakat di Eropa yang bisa meningkatkan prestasi Timnas Indonesia.

Baca Juga: 3 Hal yang Wajib Dimiliki Calon Pemain Indonesia untuk Abroad Menurut Hamdan Hamedan

Hal tersebut disampaikan dalam wawancaranya bersama Yussa Nugraha yang diunggah di kanal YouTube pada Jumat (2/6/2023).

"Secara umum saya percaya bahwa pemain diaspora yang berbakat di luar sana adalah aset bangsa yang bisa meningkatkan prestasi timnas kita," ujar Hamdan Hamedan.

Namun, sebagai Staf Ahli Kemenpora di bidang diaspora, ia tidak memiliki wewenang untuk menaturalisasi karena tugasnya hanya mengumpulkan data pemain keturunan.

"Nama itu sangat familiar bagi saya dan saya tahu kualitas mereka sangat baik. Namun, yang berwenang menaturalisasi adalah PSSI," katanya.

Baca Juga: Gak Sabar Hadapi Lionel Messi, Jordi Amat: Saya Pernah Dapat Hasil Luar Biasa Lawan Dia!

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa proses naturalisasi harus berdasarkan keinginan pelatih, dalam hal ini yaitu Shin Tae-yong (STY).

Jika pelatih Timnas Indonesia (Shin Tae-yong) tertarik, prosesnya bisa dilanjutkan ke PSSI lalu ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Ia juga menambahkan bahwa semua pihak harus sepakat agar proses naturalisasi bisa dilakukan.

"Jika mereka menghendaki, saya percaya mereka bisa meningkatkan prestasi timnas. Harus STY yang meminta lalu direkomendasikan ke PSSI lalu diurus ke Kemenpora. Harus semuanya mau," katanya melanjutkan.